Sabtu, 23 Februari 2013

Di dunia maya, ku temukan CINTA

            Pagi hari Annisa duduk di jendela kamarnya. Dia sibuk menatap layar handphonenya sambil tersenyum-senyum tak karuan. Ibunya yang melihat hanya bisa menggelengkan kepala sambil tersenyum. Sebab ibunya tau bahwa Annisa  pasti sedang berchatting ria. Annisa dijuluki oleh keluarga dan temannya sebagai ratu handphone, chating dan internet. Sebab, dia tidak pernah berhenti memegang handphone mungkin berada di dalam kamar mandi saja ia tidak memegang handphone. Sudah beberapa kali ia dimarahi oleh orangtuanya, gara-gara ketahuan chatting sampai larut malam. Namun, dia tidak pernah jera. Dia selalu mengulang perbuatannya itu.  Pagi itu saat sedang asik-asiknya chating, tiba-tiba ibunya memanggil.
“Annisa, berhenti chattingannya nak. Bantu ibu masak.” kata ibunya lembut
“Iya, bu’. Tunggu 5 menit ja ya bu. Nanggung ne.” jawab Annisa
“Cepetan ya nak.”
“Iya, bu. Ini udh selesai. Ahh,, ibu ini menganggu Annisa saja. Gak tau apa kalo Annisa sedang chattingan.” jawab Annisa sambil memotong sayuran.
“Ah, kamu ini. Msa’ hanya bantu ibu masak aja gak mau.. Kamu lebih pilih bantu ibu masak atau chattingan?” jawab ibunya marah
“Ya, sdah dech bu’. Annisa bantu ibu masak, jangan marah lagi iya bu’.”  Kata Annisa sambil mengecup kening ibunya.
“Kamu ini, bisa saja buat ibu tersenyum. Ya. Udah lanjutkan dulu itu motongnya. Hati-hati awas kena jarimu.”
“Okeh, bu’. Tenang ja.” Jawab annisa


            Setelah membantu ibunya, Seperti biasa Annisa kembali berchatting ria dengan teman-temannya di dunia maya. Tiba-tiba muncul tanda private chat di layar hapenya. Tanpa buang-buang waktu, Annisa segera melihatnya.

“ Hy.. princes_shy.. boleh kenalan gak?” sapa orang tersebut. Dia memiliki nama Mr Jenius. tanpa berpikir Annisa langsung membalasnya.
“Boleh, nama aku Annisa, kalo kamu siapa?” balas Annisa
“Aku risky. Kalo  boleh tau kamu asalnya darimana?”
“Aku asalnya Jakarta. Kamu?”
“Sama aku juga dari Jakarta. Oya klo boleh tau sekolahnya dmna..?”
“Aku sekolah di SMA Negeri  99 Jakarta, kmu?”
“Aku udah lulus dan sekarang aku sudah bekerja.”
“Oh,, kerja dimna kak.? Aku panggil kakak ja iya, gak enak panggil pake kamu.”
“Oh iya gk apa-apa. Aku kerja diresto jadi chef.”
“Oh, berarti pintar masak, ya !.”
“hehe iya gitulah.” Jawabnya sambil tersipu malu
                 
            Obrolan mereka pun berlanjut sampai membicarakan hobby masing-masing. Tak terasa sudah larut malam, Annisa pun off dari chating dan segera pergi tidur.

∞∞∞

           ..Krrrrrriiiiiiiinnnnnnngggggggg..
             Alarm berbunyi, Annisa bergegas bangun lalu menuju kamar mandi. Hari ini hari terakhir ia sekolah, karena besok ia akan liburan semester selama seminggu. Setelah mandi, ia menyiapkan buku dan peralatan tulis yang akan dibawa,. Tak lupa dia membawa handphonenya. Seperti biasa dia akan berchatting ria. Tak berapa lama ia langsung menuju ruang makan untuk sarapan  bersama keluarga.
            Waktu telah menunjukan pukul 06.45. Annisa langsung bergegas pergi ke sekolah dengan mengendarai sepeda. Tak lama kemudian, sampailah ia di sekolah. Sesampainya disekolah ia langsung belajar. Tak berapa lama ia belajar, waktu istrahat pun tiba..
“Nis, kekantin yuuk.” Sapa salah satu sahabatnya
“Enggak ahh. Aku di sini ja, lagipula aku udh makan kok di rumah.” Jawab Annisa
“Iya udah dech. Aku pergi dlu iya.”
            Temannya pun pergi dan Annisa melanjutkan chattingannya. Ketika melihat nick Risky online, Annisa pun mengirim pesan kepadanya
“Hai, gak kerja iya.” sapa Annisa dengan lembut
“Kerja kok, tapi kebetulan ja lagi break. Hmm.. gak sekolah iya.?” Balasnya
“Sekolah siich, ini lagi jam istirahat.”Jawab Annisa sambil tersenyum sendiri
“Oh ya. Nis.. boleh minta no hpnya gak..?” Tanyanya tanpa ragu
“Boleh tapi untuk apa?” jawab annisa
“Iya, untuk chattinganlah masa’ untuk dimakan sich..!” balas Risky dengan nada yang tinggi
“Hehe.. iya dech. Ne nomorku 087643876546.”

              Bel masuk pun berbunyi. Annisa mengakhiri obrolannya, dan langsung menutup handphonenya. Ternyata Risky adalah cowok yang baek, asek diajak ngobrol, dan ramah. Annisa pun mulai jatuh hati padanya. Akhirnya, jam pulang pun berbunyi. Septia merapikan semua alat tulisnya dan langsung bergegas pulang.

              Tiing..tiing…tiing.. terdengar suara handphone Annisa berbunyi. Annisa berhenti dan langsung melihat handphonenya ternyata sms dari Risky teman obrolannya tadi. Annisa langsung membalas pesan itu. Tidak berapa lama Handphone Annisa pun kembali berbunyi, tapi kali ini Annisa tidak mengubrisnya. Annisa tetap mengayuhkan sepedanya sampai tiba di rumah.

               Sesampainya dirumah Annisa bergegas masuk dan membuka handphonenya untuk membaca pesan tadi. Annisa pun membalas pesan itu dengan singkat. Mereka pun saling mengirim pesan sampai hari berganti malam. Semakin lama mereka chattingan Annisa semakin akrab dan jatuh hati kepada Risky. Bukan hanya chattingan ja tapi mereka pernah saling telpon dan bercanda-canda melalui telpon.

                Setahun sudah mereka saling berkomuniksi tapi diantara mereka masih belum ada yang mau mengajak untuk bertemu. Tiba suatu sore, dimana Risky mengajak Annisa untuk bertemu dengannya di sebuah taman deket rumah Annisa. Annisa pun setuju dan bergegas untuk berganti pakaian dan memakai jilbab. Tak beberapa lama, handphone Annisa pun bordering lagi bertanda sms datang,
“Annisa, kamu pake baju warna apa..?” katanya
“Aku memakai gamis warna kuning dan memakai jilbab biru. Klo kk?” jawab Annisa
“Aku pke baju warna hitam. Ya, sudah aku tunggu dsni iya.”
   
               Setelah rapi Annisa segera pergi menuju taman dengan perasaan deg-degan. Disepanjang jalan Annisa bertanya-tanya pada drinya sendiri “kak Risky itu seperti apa iya..? cakep atau enggak. Atau mungkin dia seperti apa yang aku bayangkan selama ini. Semoga saja tidak jauh dari smua itu.” Sesampainya ia disana, ia segera mencari-cari sosok seorang yang memakai baju berwarna hitam..
              Tak beberapa lama, dia dihampiri oleh seorang pemuda yang memakai baju warna hitam. Tanpa basa basi pemuda itu langsung bertanya
“Annisa iya..?”
“Iya” jawab Annisa singkat
“Ternyata benar ini kamu.. Aku Risky, teman chatting kamu selama setahun ini.”
Annisa kaget dan terdiam sejenak lalu berkata :
“hehehe iya, ternyata ini yang namanya kak Risky. Kirain siapa tadi..?” katanya sambil tersenyum
“Iya, inilah aku. Kenapa? Jelek iya.” Tanyanya merendahkan diri
“Hmm enggak kok. Oya, kita duduk disna ja, gak enak ngobrol disini.” Jawab septia sambil menunjuk suatu tempat untuk duduk.

               Mereka pun mengobrol sambil bercanda-canda sampai hari gelap. Hari telah malam Mereka pun segera pulang. Risky mengantar Annisa untuk pulang. Mulai dari hari itulah perasaan Annisa sangat bahagia dan mulai tertarik kepada Risky. Ia tidak menyangka bahwa risky lebih dari apa yang ia bayangkan.. Risky adalah sosok seorang cowok yang rapi, pintar, humoris, dan ramah.

∞∞

               Seminggu kemudian, setelah mereka akrab dan telah saling mengenal. Sekarang Mereka telah saling menyayangi. Tiba-tiba, Kriiiiiiiiiiinnnggg… suara handphone Annisa pun berbunyi. Kali ini bukan sms yang datang melainkan telpon dari Risky. Annisa segera mengangkat telponnya dan terdengar suara Risky yang sangat lembut..
“Assalamu’alaikum.” sapanya
“Wa’alaikumsalam. Ada apa kak?” Jawabku
“Ohh,, Gak ada cuman mau bilang ntar sore ada acaranya gak?” Tanya risky
“Enggak ada.. emnk kenapa kak?” jawab Annisa
“Ntar sore kita jalan iya. Mau gak..?”
“Hmmm mau. Tapi kemana?” Tanya Annisa penasaran
“hmm.. ntar dech aku kasih tau iya. Yang penting kamu mau ja.! Ya udah klo gitu ntar aku jemput iya jam 4.!”
 “Okeh kak.” Jawab Annisa sambil tersenyum-senyum bahagia

               Annisa pun mengakhiri telponnya dan telpon pun ditutup. Hari itu, keempat kalinya mereka bertemu setelah sehari kemarin mereka jalan-jalan. Annisa sangat bahagia mendengar ajakan Risky. Ia segera mencari pakaian, celana, sepatu, tas, dan kerudung yang cocok dipakai untuk hari itu. 

           Sore yang dinanti pun tiba, Septia sudah bersiap-siap dengan penampilan yang sangat cantik. Teeeng..tooong.. bel rumah Annisa berbunyi itu pertanda Risky telah datang untuk menjemputnya. Annisa pun segera membukakan pintu.
“Hai, Annisa. Gimana udah siap ?” tanyanya
“Udah.. Ayo kita berangkat sekarang.” Jawab Annisa dengan hati yang berbunga-bunga

                 Disepanjang jalan mereka mengobrol. Dan akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Annisa pun kaget dan bertanya,
“Kak, knp kita kesini..? Bukannya ini tempat kerjanya iya..?”
“Iya, ini tempat kerjaku. Kita akan makan disini dan merasakan masakan buatanku.” katanya
“ohh, hehe okeh dech..!”
“iya udh, Aku mau masak dulu untuk orang yang special” katanya sambil tersenyum manis
 
             Annisa kaget mendengar ucapan risky tadi. Orang yang special? Kata-kata itu yang mengelilingi dipikiran Annisa. Ia bertanya pada dirinya sendiri “orang yang special? Apa maksudnya? Apa mungkin dia memiliki perasaan yang sama denganku? Ahh.. itu tidak mungkin.Tidak mungkin dia suka padaku.” Tak beberapa lama muncullah Risky dengan membawa sepiring spaghetti. Risky pun duduk berhadapan dengan Annisa lalu berkata.
“Nis, ini makanan yang special untukmu.” Katanya sambil tersenyum
“hehehe makanan special? Untuk aku?” Tanya Annisa tak percaya
“iya, ne untuk kamu. Dimakan iya. Dijamin kok gk ada racunnya” jawabnya
“hehe iya udah makasih iya udh dimasakin.” Jawab Annisa malu
“iya udah sekarang kamu makan iya.” Kata risky

             Annisa pun memakan masakan yang dibuat Risky untuknya. Annisa sangat bahagia. Perasaan Annisa berbunga-bunga tak karuan seperti ia berada di sebuah taman bunga yang penuh dengan warna warni bunga. Setelah Annisa mekan, Risky pun memegang tangan Annisa dengan lembut. Annisa pun terkejut  melihat Risky memegang tangannya. Iya seakan tidak percaya.
“Niss, Aku mau ngomong sama kamu.” Kata Risky sambil mengeluarkan sesuatu dari sakunya
 “Ngomong aja lagi, nggak ada yang ngelarang kok.” Ucap Annisa sambil tersenyum
“Nis, mau gak kamu menjadi pacar sekaligus pasangan untukku. Aku tau kita kenal hanya lewat dunia maya tapi aku ngerasa nyaman berada dekat kamu. Nyaman waktu chating dan ngomong sama kamu. Aku bener-bener sayang sama kamu, Nis,  aku jatuh cinta sama kamu sejak kita pertama kali chating.” Kata Risky sambil menunjukan sebuah cincin
“Gimana ya.” Kata Annisa sambil berpikir dan tersenyum
“Kamu mau kan Nis. Aku butuh jawaban kamu sekarang.” Kata Risky dengan sedikit memohon
“hmm dari awal aku juga udah mulai suka sama kamu. Kamu sangat baik dan perhatian padaku.. Aku juga sayang sama kamu.. Aku mau kok jadipacar untukumu.”jawab septia sambil tersenyum
“Yes.. Makasih ya, Nis. Sekarang kita resmi jadian nih.” Kata Risky senang sambil memasang cincin di jari manis Annisa
“Iya. Kita resmi jadian. Makasih iya udah mau sayang ma aku dan memberikan cincin ini untukku” Jawab Annisa sambil mengelu-elus cincin itu
“Aku sayang banget sama kamuNis. Aku janji gak bakal ngecewain kamu, gak bakal buat kamu terluka.” Kata Risky dengan semangat
“iya aku juga sayang sama kamu kak. Janji iya jangan mainin aku.” Balas Annisa
“iya aku janji” jawab Risky sambil memegang tangan Annisa

            Disaat itulah Annisa menemukan cintanya. Annisa sangat senang begitupun dengan Risky. Annisa tidak menyangka dari sebuah chatting di dunia maya ia bisa mendapatkan cinta. Dia benar-benar tidak menyangka, awalnya dia mengira kalau risky tidak akn pernah menyukainya tapi semua itu salah. Risky menyatakan cintanya di resto dengan spaghetti special. Sungguh romantic hubungan mereka dan akhirnya hubungan mereka langgeng sampai menuju ke pelaminan.



THE END