Pagi hari
Annisa duduk di jendela kamarnya. Dia sibuk menatap layar handphonenya sambil tersenyum-senyum
tak karuan. Ibunya yang melihat hanya bisa menggelengkan kepala sambil
tersenyum. Sebab ibunya tau bahwa Annisa
pasti sedang berchatting ria. Annisa dijuluki oleh keluarga dan temannya
sebagai ratu handphone, chating dan internet. Sebab, dia tidak pernah berhenti
memegang handphone mungkin berada di dalam kamar mandi saja ia tidak memegang
handphone. Sudah beberapa kali ia dimarahi oleh orangtuanya, gara-gara ketahuan
chatting sampai larut malam. Namun, dia tidak pernah jera. Dia selalu mengulang
perbuatannya itu. Pagi itu saat sedang
asik-asiknya chating, tiba-tiba ibunya memanggil.
“Annisa,
berhenti chattingannya nak. Bantu ibu masak.” kata ibunya lembut
“Iya,
bu’. Tunggu 5 menit ja ya bu. Nanggung ne.” jawab Annisa
“Cepetan
ya nak.”
“Iya,
bu. Ini udh selesai. Ahh,, ibu ini menganggu Annisa saja. Gak tau apa kalo
Annisa sedang chattingan.” jawab Annisa sambil memotong sayuran.
“Ah,
kamu ini. Msa’ hanya bantu ibu masak aja gak mau.. Kamu lebih pilih bantu ibu
masak atau chattingan?” jawab ibunya marah
“Ya,
sdah dech bu’. Annisa bantu ibu masak, jangan marah lagi iya bu’.” Kata Annisa sambil mengecup kening ibunya.
“Kamu
ini, bisa saja buat ibu tersenyum. Ya. Udah lanjutkan dulu itu motongnya.
Hati-hati awas kena jarimu.”
“Okeh,
bu’. Tenang ja.” Jawab annisa
Setelah membantu ibunya, Seperti biasa Annisa kembali
berchatting ria dengan teman-temannya di dunia maya. Tiba-tiba muncul tanda
private chat di layar hapenya. Tanpa buang-buang waktu, Annisa segera
melihatnya.
“ Hy.. princes_shy.. boleh kenalan gak?” sapa
orang tersebut. Dia memiliki nama Mr Jenius. tanpa berpikir Annisa langsung
membalasnya.
“Boleh, nama aku Annisa, kalo kamu siapa?” balas Annisa
“Aku risky. Kalo
boleh tau kamu asalnya darimana?”
“Aku asalnya Jakarta. Kamu?”
“Sama aku juga dari Jakarta. Oya klo boleh tau sekolahnya dmna..?”
“Aku sekolah di SMA Negeri 99 Jakarta, kmu?”
“Aku udah lulus dan sekarang aku sudah bekerja.”
“Oh,, kerja dimna kak.? Aku panggil kakak ja iya, gak enak panggil
pake kamu.”
“Oh iya gk apa-apa. Aku kerja diresto jadi chef.”
“Oh, berarti pintar masak, ya !.”
“hehe iya gitulah.” Jawabnya sambil tersipu malu
Obrolan
mereka pun berlanjut sampai membicarakan hobby masing-masing. Tak terasa sudah
larut malam, Annisa pun off dari chating dan segera pergi tidur.
∞∞∞
..Krrrrrriiiiiiiinnnnnnngggggggg..
Alarm berbunyi, Annisa bergegas bangun lalu
menuju kamar mandi. Hari ini hari terakhir ia sekolah, karena besok ia akan
liburan semester selama seminggu. Setelah mandi, ia menyiapkan buku dan
peralatan tulis yang akan dibawa,. Tak lupa dia membawa handphonenya. Seperti
biasa dia akan berchatting ria. Tak berapa lama ia langsung menuju ruang makan
untuk sarapan bersama keluarga.
Waktu telah menunjukan pukul 06.45. Annisa
langsung bergegas pergi ke sekolah dengan mengendarai sepeda. Tak lama
kemudian, sampailah ia di sekolah. Sesampainya disekolah ia langsung belajar. Tak
berapa lama ia belajar, waktu istrahat pun tiba..
“Nis, kekantin yuuk.” Sapa salah satu sahabatnya
“Enggak ahh. Aku di sini ja, lagipula aku udh makan
kok di rumah.” Jawab Annisa
“Iya udah dech. Aku pergi dlu iya.”
Temannya pun pergi dan Annisa melanjutkan chattingannya. Ketika melihat nick Risky
online, Annisa pun mengirim pesan kepadanya
“Hai, gak kerja iya.” sapa Annisa dengan lembut
“Kerja kok, tapi kebetulan ja lagi break. Hmm..
gak sekolah iya.?” Balasnya
“Sekolah siich, ini lagi jam istirahat.”Jawab Annisa
sambil tersenyum sendiri
“Oh ya. Nis.. boleh minta no hpnya gak..?” Tanyanya
tanpa ragu
“Boleh tapi untuk apa?” jawab annisa
“Iya, untuk chattinganlah masa’ untuk dimakan
sich..!” balas Risky dengan nada yang tinggi
“Hehe.. iya dech. Ne nomorku 087643876546.”
Bel masuk
pun berbunyi. Annisa mengakhiri obrolannya, dan langsung menutup handphonenya.
Ternyata Risky adalah cowok yang baek, asek diajak ngobrol, dan ramah. Annisa pun
mulai jatuh hati padanya. Akhirnya, jam pulang pun berbunyi. Septia merapikan
semua alat tulisnya dan langsung bergegas pulang.
Tiing..tiing…tiing..
terdengar suara handphone Annisa berbunyi. Annisa berhenti dan langsung melihat
handphonenya ternyata sms dari Risky teman obrolannya tadi. Annisa langsung
membalas pesan itu. Tidak berapa lama Handphone Annisa pun kembali berbunyi,
tapi kali ini Annisa tidak mengubrisnya. Annisa tetap mengayuhkan sepedanya
sampai tiba di rumah.
Sesampainya dirumah Annisa bergegas masuk dan membuka handphonenya untuk
membaca pesan tadi. Annisa pun membalas pesan itu dengan singkat. Mereka pun
saling mengirim pesan sampai hari berganti malam. Semakin lama mereka
chattingan Annisa semakin akrab dan jatuh hati kepada Risky. Bukan hanya
chattingan ja tapi mereka pernah saling telpon dan bercanda-canda melalui
telpon.
Setahun
sudah mereka saling berkomuniksi tapi diantara mereka masih belum ada yang mau
mengajak untuk bertemu. Tiba suatu sore, dimana Risky mengajak Annisa untuk
bertemu dengannya di sebuah taman deket rumah Annisa. Annisa pun setuju dan
bergegas untuk berganti pakaian dan memakai jilbab. Tak beberapa lama,
handphone Annisa pun bordering lagi bertanda sms datang,
“Annisa, kamu pake baju warna apa..?” katanya
“Aku memakai gamis warna kuning dan memakai
jilbab biru. Klo kk?” jawab Annisa
“Aku pke baju warna hitam. Ya, sudah aku tunggu
dsni iya.”
Setelah rapi Annisa segera pergi menuju
taman dengan perasaan deg-degan. Disepanjang jalan Annisa bertanya-tanya pada
drinya sendiri “kak Risky itu seperti apa iya..? cakep atau enggak. Atau
mungkin dia seperti apa yang aku bayangkan selama ini. Semoga saja tidak jauh
dari smua itu.” Sesampainya ia disana, ia segera mencari-cari sosok seorang
yang memakai baju berwarna hitam..
Tak
beberapa lama, dia dihampiri oleh seorang pemuda yang memakai baju warna hitam.
Tanpa basa basi pemuda itu langsung bertanya
“Annisa iya..?”
“Iya” jawab Annisa singkat
“Ternyata benar ini kamu.. Aku Risky, teman
chatting kamu selama setahun ini.”
Annisa kaget dan terdiam sejenak lalu berkata :
“hehehe iya, ternyata ini yang namanya kak Risky.
Kirain siapa tadi..?” katanya sambil tersenyum
“Iya, inilah aku. Kenapa? Jelek iya.” Tanyanya
merendahkan diri
“Hmm enggak kok. Oya, kita duduk disna ja, gak
enak ngobrol disini.” Jawab septia sambil menunjuk suatu tempat untuk duduk.
Mereka pun mengobrol sambil bercanda-canda
sampai hari gelap. Hari telah malam Mereka pun segera pulang. Risky mengantar
Annisa untuk pulang. Mulai dari hari itulah perasaan Annisa sangat bahagia dan
mulai tertarik kepada Risky. Ia tidak menyangka bahwa risky lebih dari apa yang
ia bayangkan.. Risky adalah sosok seorang cowok yang rapi, pintar, humoris, dan
ramah.
∞∞
Seminggu kemudian, setelah
mereka akrab dan telah saling mengenal. Sekarang Mereka telah saling
menyayangi. Tiba-tiba, Kriiiiiiiiiiinnnggg… suara handphone Annisa pun berbunyi. Kali ini bukan sms yang
datang melainkan telpon dari Risky. Annisa
segera mengangkat telponnya dan terdengar suara Risky yang sangat lembut..
“Assalamu’alaikum.” sapanya
“Wa’alaikumsalam. Ada apa kak?” Jawabku
“Ohh,, Gak ada cuman mau bilang ntar sore ada acaranya gak?” Tanya
risky
“Enggak ada.. emnk kenapa kak?” jawab Annisa
“Ntar sore kita jalan iya. Mau gak..?”
“Hmmm mau. Tapi kemana?” Tanya Annisa penasaran
“hmm.. ntar dech aku kasih tau iya. Yang penting kamu mau ja.! Ya
udah klo gitu ntar aku jemput iya jam 4.!”
“Okeh kak.” Jawab Annisa sambil
tersenyum-senyum bahagia
Annisa pun mengakhiri telponnya
dan telpon pun ditutup. Hari itu, keempat kalinya mereka bertemu setelah sehari
kemarin mereka jalan-jalan. Annisa sangat
bahagia mendengar ajakan Risky. Ia segera mencari pakaian, celana, sepatu, tas,
dan kerudung yang cocok dipakai untuk hari itu.
Sore yang dinanti pun tiba, Septia sudah bersiap-siap dengan penampilan yang
sangat cantik. Teeeng..tooong.. bel rumah Annisa berbunyi itu pertanda Risky
telah datang untuk menjemputnya. Annisa pun segera membukakan pintu.
“Hai, Annisa. Gimana udah siap ?” tanyanya
“Udah.. Ayo kita berangkat sekarang.” Jawab
Annisa dengan hati yang berbunga-bunga
Disepanjang
jalan mereka mengobrol. Dan akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Annisa pun
kaget dan bertanya,
“Kak, knp kita kesini..? Bukannya ini tempat
kerjanya iya..?”
“Iya, ini tempat kerjaku. Kita akan makan disini
dan merasakan masakan buatanku.” katanya
“ohh, hehe okeh dech..!”
“iya udh, Aku mau masak dulu untuk orang yang
special” katanya sambil tersenyum manis
Annisa kaget
mendengar ucapan risky tadi. Orang yang special? Kata-kata itu yang
mengelilingi dipikiran Annisa. Ia bertanya pada dirinya sendiri “orang yang
special? Apa maksudnya? Apa mungkin dia memiliki perasaan yang sama denganku?
Ahh.. itu tidak mungkin.Tidak mungkin dia suka padaku.” Tak beberapa lama
muncullah Risky dengan membawa sepiring spaghetti. Risky pun duduk berhadapan
dengan Annisa lalu berkata.
“Nis, ini makanan yang special untukmu.” Katanya
sambil tersenyum
“hehehe makanan special? Untuk aku?” Tanya Annisa
tak percaya
“iya, ne untuk kamu. Dimakan iya. Dijamin kok gk
ada racunnya” jawabnya
“hehe iya udah makasih iya udh dimasakin.” Jawab
Annisa malu
“iya udah sekarang kamu makan iya.” Kata risky
Annisa pun
memakan masakan yang dibuat Risky untuknya. Annisa sangat bahagia. Perasaan
Annisa berbunga-bunga tak karuan seperti ia berada di sebuah taman bunga yang
penuh dengan warna warni bunga. Setelah Annisa mekan, Risky pun memegang tangan
Annisa dengan lembut. Annisa pun terkejut
melihat Risky memegang tangannya. Iya seakan tidak percaya.
“Niss, Aku mau ngomong sama kamu.” Kata Risky
sambil mengeluarkan sesuatu dari sakunya
“Ngomong aja lagi, nggak ada yang ngelarang kok.” Ucap Annisa sambil tersenyum
“Ngomong aja lagi, nggak ada yang ngelarang kok.” Ucap Annisa sambil tersenyum
“Nis, mau gak kamu menjadi pacar sekaligus
pasangan untukku. Aku tau kita kenal hanya lewat dunia maya tapi aku ngerasa
nyaman berada dekat kamu. Nyaman waktu chating dan ngomong sama kamu. Aku bener-bener
sayang sama kamu, Nis, aku jatuh cinta
sama kamu sejak kita pertama kali chating.” Kata Risky sambil menunjukan sebuah
cincin
“Gimana ya.” Kata Annisa sambil berpikir dan
tersenyum
“Kamu mau kan Nis. Aku butuh jawaban kamu
sekarang.” Kata Risky dengan sedikit memohon
“hmm dari awal aku juga udah mulai suka sama
kamu. Kamu sangat baik dan perhatian padaku.. Aku juga sayang sama kamu.. Aku
mau kok jadipacar untukumu.”jawab septia sambil tersenyum
“Yes.. Makasih ya, Nis. Sekarang kita resmi jadian nih.” Kata Risky senang sambil memasang cincin di jari manis Annisa
“Yes.. Makasih ya, Nis. Sekarang kita resmi jadian nih.” Kata Risky senang sambil memasang cincin di jari manis Annisa
“Iya. Kita resmi jadian. Makasih iya udah mau
sayang ma aku dan memberikan cincin ini untukku” Jawab Annisa sambil
mengelu-elus cincin itu
“Aku sayang banget sama kamuNis. Aku janji gak bakal ngecewain kamu, gak bakal buat kamu terluka.” Kata Risky dengan semangat
“Aku sayang banget sama kamuNis. Aku janji gak bakal ngecewain kamu, gak bakal buat kamu terluka.” Kata Risky dengan semangat
“iya aku juga sayang sama kamu kak. Janji iya
jangan mainin aku.” Balas Annisa
“iya aku janji” jawab Risky sambil memegang
tangan Annisa
Disaat itulah Annisa menemukan cintanya.
Annisa sangat senang begitupun dengan Risky. Annisa tidak menyangka dari sebuah
chatting di dunia maya ia bisa mendapatkan cinta. Dia benar-benar tidak
menyangka, awalnya dia mengira kalau risky tidak akn pernah menyukainya tapi
semua itu salah. Risky menyatakan cintanya di resto dengan spaghetti special.
Sungguh romantic hubungan mereka dan akhirnya hubungan mereka langgeng sampai
menuju ke pelaminan.
THE END